Pages

Minggu, 06 November 2011

Hey Gadis Yang Kemarin

Tadi malam aku bermimpi, gadis yang kujumpai tiap pagi kemari, wajah cantik indonesia
bukan bule bukan pula campuran..
berawal dari tidak sengaja ketemu tepatnya di dalam busway, setiap pagi pas berangkat sekolah..
mungkin kita saling menatap muka dan mata
kadang kamu tersenyum ke arahku dan tekadang aku yang tersenyum ke arahmu
sebut saja namanya GADIS YANG KEMARIN karena sedikitpun aku tak tau namamu siapa, untuk berbicara sedikitpun tidak pernah.
andai saja kamu mengerti saat kamu menatap mataku, aku ingin dekati dirimu ingin rasakan cintamu tapi hatiku ini masih ragu
Setiap berangkat sekolah kuselalu berharap kita berjumpa lagi..
tidak pernah pake tipstik dan anti pake kosmetik, kamu benar benar cantik dan aku tergila-gila!
ingin rasanya aku miliki, aku suka sekali!
ingin rasanya kutanya namamu!
ingin rasanya ku kenal lebih dekat lagi denganmu!
Hey gadis yang kemarin kapan kita jumpa lagi?? kuharap kau lewati jalan itu lagi
Hey gadis yang kemarin aku harap kamu punya rasa yang sama, seperti yang kurasa saat ini
belum pernah aku melihat gadis lugu yang paling menggoda sepertimu!


UNTUK SESEORANG YANG DULU PERNAH KUMILIKI

Pagi-pagi buta, dan aku dibangunkan suara dari telepon genggamku.
Pesan singkat.
Darimu.
Kau bilang kau sedang rindu.
Aku hanya menarik nafas panjang, mengecup pesanmu, menarik bantal lalu kembali melelapkan diri.
Aku jauh lebih rindu, asal kau tahu.
Tapi sudah tidak boleh lagi.
Kau yakin yang kau rindu itu aku?
Aku yang utuh? Yang katamu banyak menuntut, kekanak-kanakan, terlalu cemburu, menambah beban pikiran, dan hanya membuatmu tidak nyaman?
Kau yakin yang kau rindu itu aku?
Aku yang selalu kau sembunyikan dari dunia dan tak pernah kau akui keberadaannya?
Aku yang selama ini menurutmu tidak cocok denganmu?
Aku rasa bukan, sayang. Bukan aku yang kau rindukan.
Kau rindu pada caraku mencintaimu.
Caraku menunggumu.
Kau rindu gejolakku saat merindukanmu.
Pada kecupan-kecupan dan pujianku.
Kau merindukan rasa memiliki aku.
Jujurlah pada dirimu sendiri, sayang.
Kau tidak pernah membutuhkan aku seperti aku pernah membutuhkanmu.
Kau hanya butuh dibutuhkan.
Kita sudah pernah mencoba sekali.
Dan gagal.
Sakit sekali… (Setidaknya bagiku).
Jadi untuk apa dicoba lagi?
Cinta saja tidak pernah cukup.
Apalagi jika dari aku saja.
Jujurlah pada dirimu sendiri, apa kau bisa melihat masa depan kita?
Apa yang tersisa untuk diperjuangkan?
Tidak ada, sayang.
Tidak ada.
Kau yang bilang sendiri kan, kau tidak tahan pada jarak. Kau tidak tahan pada aku. Untuk itu kulepaskan kamu.
Supaya kita berdua bisa bahagia.
Kau tahu aku masih terlalu mencintaimu sampai hari ini.
Hatiku mungkin berhenti di kamu, tapi kakiku harus terus berjalan.
Karena begitulah hidup, kira-kira.
 

(c)2009 ....... Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger