Senin, 24 April 2017
PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
A. LANDASAN PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat saat ini harus dapat berjalan seiring dengan peningkatan usaha pemenuhan kebutuhan hidup. Teori Malthus menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung, pada kasus ini dimana terdapat permasalahan meledaknya jumlah penduduk dikota yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan pun berkurang.
Di Indonesia dengan ledakan penduduk saat ini, mengakibatkan dampak sosial yaitu mengalami krisis pangan. Bahkan di dunia pun terjadi krisis pangan global. Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani. Teori Malthus menghendaki produksi pangan harus lebih besar dibandingkan jumlah dan pertumbuhan penduduk. Sehingga berdasarkan teori ini diperkirakan suatu saat suatu daerah di Indonesia tidak memiliki lahan pertanian lagi, sebab perkembangan yang pesat terjadi pada pembukaan dan penggunaan lahan untuk kawasan permukiman penduduk.
Untuk pertama kali hubungan antara pangan dan penduduk teori Malthus dibicarakan secara sistematis oleh Malthus sekitar abad ke-19. Namun pada hakekatnya masalah pangan telah ada pada masa-masa sebelumnya. Di berbagai negeri, masa-masa makmur sering diselingi oleh kekurangan pangan atau bahkan kelaparan masal yang merenggut banyak jiwa manusia.
Konon 10% anak-anak di negara berkembang meninggal sebelum mereka berusia lima tahun. Kebanyakan dari kematian karena lapar disebabkan oleh malnutrisi yang kronis akibat penderita tidak mendapatkan makanan yang cukup. Sering kali hal ini terjadi karena kemiskinan yang parah. Terancam kelaparan saat ini, diantaranya 4,35 juta tinggal di JawaBarat. Ancaman kelaparan ini akan semakin berat, dan jumlahnya akan bertambah banyak. Seiring dengan mereka yang terancam kelaparan adalah penduduk yang pengeluaran per kapita sebulannya di bawah Rp. 30.000,00.
Di antara orang-orang yang terancam kelaparan, sebanyak 272.198 penduduk Indonesia, berada dalam keadaan paling mengkhawatirkan.Dari jumlah itu, sebanyak 50.333 berasal dari Jawa Barat, diantaranya 10.430 tinggal di Kabupaten Bandung dan 15.334 orang tinggal di Kabupaten Garut. Mereka yang digolongkan terancam kelaparan dengan keadaan paling mengkhawatirkan adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah Rp 15.000,00 per bulan sebanyak 14.108.
Keterkaitan teori Malthus dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan. Usaha dari banyak Indonesia untuk menyediakan pangan bagi penduduk adalah dengan giat melakukan pembangunan atau modernisasi pertanian.Usaha ini dilakukan baik melalui perluasan tanah pertanian yang ada(ekstensifikasi) maupun meningkatkan produksi per hektarnya (intensifikasi).
B. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Sifat penduduk dan juga sifat makhluk lain penghuni bumi ini adalah mengalami pertumbuhan. Hal yang cukup menarik bagi manusia adalah adanya pertumbuhan yang tinggi atau cepat di banding dengan makhluk lain. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu tingkat kelahiran, tingkat kematian dan tingkat perpindahan penduduk.
1. Tingkat kelahiran
Yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menunjukkan tingkat pertambahan anak. Pengertian tingkat kelahiran menurut demografi dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
2. Tingkat kematian
Kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
3. Tingkat perpindahan penduduk
Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar.
C. DEFINISI KELAPARAN
Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca. Secara ekonomi, kelaparan adalah kekurangan makanan karena ketersediaan terbatas atau tidak pasti makanan yang bergizi cukup dan aman, atau kemampuan terbatas atau tidak pasti untuk memperoleh makanan dengan cara yang dapat diterima secara sosial dapat diterima.
D. Fakta-fakta Mengenai Kelaparan
Berikut adalah beberapa fakta-fakta mengenai kelaparan, yaitu :
1. Tiap hari kurang-lebih 24.000 orang meninggal karena lapar atau hal-hal yang berkenaan dengan kelaparan. Angka ini telah menurun kalau dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu yang berkisar sekitar 35.000 dan 45.000 untuk duapuluh tahun yang lalu. Tiga perempat dari angka-angka kematian ini adalah anak-anak berumur dibawah lima tahun.
2. Kini, 10% dari anak-anak di negara berkembang meninggal sebelum mereka berumur lima tahun. Angka ini menurun 28% dari lima puluh tahun yang lalu.
3. Kelaparan dan perang menyebabkan hanya 10% kematian karena lapar, meskipun hal ini merupakan hal yang biasa kita dengar sehari-hari. Kebanyakan dari kematian karena lapar disebabkan oleh malnutrisi yang kronis akibat dari (keadaan bahwa) penderita tidak dapat mendapatkan makanan yang cukup. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan yang sangat parah.
4. Disamping kematian, malnutrisi juga menyebabkan kerusakan indra penglihatan, kurang semangat, kelambatan pertumbuhan badan dan meningkatnya kerawanan terhadap penyakit. Penderita malnutrisi berat tidak berdaya untuk berfungsi melakukan kegiatan ringan sehari-hari.
5. Diperkiran bahwa didunia ada kira-kira 800 juta penderita kelaparan dan malnutrisi, yaitu 100 kali lebih banyak dari yang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi itu setiap tahunnya.
6. Pada hakekatnya, dibutuhkan hanya sedikit bahan dasar saja untuk memungkinkan si miskin berkesinambungan dalam memproduksi makanan. Termasuk dalam bahan dasar ini adalah bibit yang berkualitas tinggi, alat-alat yang sesuai dan kemudahan dalam mendapatkan air. Sekedar peningkatan dalam teknik pertanian dan cara penyimpanan makanan juga akan menolong.
7. Banyak pakar dalam bidang kelaparan percaya bahwa pada akhirnya jalan terbaik untuk mengurangi kelaparan adalah lewat pendidikan. Orang-orang yang berpendidikan adalah bibit yang terbaik dalam meningkatkan diri dari kemiskinan yang menjadi penyebab kelaparan.
E. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Kelaparan
Kelaparan di dunia sebagai isu global dikarenakan hampir seluruh masyarakat di dunia yang kurang mampu mengalami kelaparan. Di negara kita yaitu Indonesia juga mengalami krisis kelaparan dan menurut GHI atau Global Hunger Index, Indonesia masuk dalam tingkat yang sangat serius. GHI membuat lima kategori untuk negara yang masih mengalami masalah kelaparan atau gizi buruk yakni sangat menghawatirkan, mengkhawatirkan, serius, dan rendah. Sangat menghawatirkan adalah dimana penduduk menderita penyakit yang sangat berbahaya seperti bisa mengalami kebutaan karena kelaparan di dunia dan berdampak kematian. Menghawatirkan adalah disaat dimana warga negara yang terkena kelaparan menderita penyakit seperti gizi buruk, negara yang terkena mengalami krisis cadangan makanan dan lain-lain. Sedangkan kalau di tingkat serius contohnya adalah hanya baru ada gejala-gejala yang besar yang sudah ingin terkena kelaparan dan yang terakhir rendah yaitu hanya baru gejala-gejala yang masih kecil. Contoh kasus benua yang terkena kelaparan dunia di antara lain ada Benua Asia yang korbannya mencapai 642 juta orang karena di Asia terjadi banyak kasus seperti status gizi yang sangat rendah, dan pendidikan yang kurang menjadi faktor utama kelaparan di Asia.
Di Benua Afrika, korban kelaparan dunia mencapai 307 juta orang yang terkena korban kelaparan. Penyebab kelaparan di Afrika adalah dikarenakan efektivitas pemerintah yang rendah, konflik di negara itu, tidak stabilnya perekonomian di Afrika dan yang terakhir adalah banyaknya terjadi HIV dan AIDS. Ternyata di Benua Amerika juga terjadi kelaparan yang korbannya berjumlah 53 juta orang. Penyebab kelaparan di Benua Amerika adalah iklim yang sangat panas di negara tersebut, terlalu banyak penduduk yang hidup di Benua Amerika.
Faktor penyebab terjadi kelaparan di dunia adalah bergantinya iklim yang tidak teratur dapat mengakibatkan tanaman yang ditanam atau padi tidak dapat berkembang dengan sempurna atau tidak dapat hidup menghasilkan nasi untuk makanan manusia sehari-hari.
Faktor penyebab terjadinya kelaparan di dunia yang kedua adalah perokonomian di suatu negara mengalami penurunan yang tajam. Ini dikarenakan negara mempunyai utang kepada negara lain atau tidak banyaknya pengangguran di suatu negara dan kurangnya lapangan pekerjaan. Sebagai contoh adalah di negara kita sendiri yaitu Indonesia. Di Indonesia, iklim kadang-kadang kurang jelas kadang panas dan kadang hujan. Inilah penyebab tumbuhnya tanaman padi kurang sempurna dan tidak bisa menghasilkan nasi untuk kita konsumsi sehari hari.
Sedangkan contoh dari perekonomian adalah di Amerika. Di Amerika, utang negara mereka semakin menumpuk karena Amerika tidak bisa mengontrol perekonomian mereka sendiri dengan baik, banyaknnya meminjam uang ke negara lain dan sebagian warga negaranya tidak sanggup membayar pajak yang tinggi di negara tersebut.
Dampak atau efek dikarenakan kelaparan dunia sangat banyak. Sebagai contoh dampak untuk warga negara yang terkena kelaparan di dunia adalah terkenanya berbagai macam penyakit yang menyerang tubuh warga negara setempat dan yang terakhir adalah dampak yang paling parah untuk warga negara yaitu kematian karena tidak makan berhari-hari yang mengakibatkan tubuh menjadi kurus kering, masuknya berbagai penyakit ke dalam tubuh warga dan berakhir dengan meningkatnya jumlah kematian yang meningkat dan yang terakhir adalah dampak untuk suatu negara karena kelaparan di dunia adalah perekonomian negara akan terus menurun, warga negara akan berkurang karena kematian yang disebabkan oleh kelaparan.Warga negara akan mengajukan protes kepada pemerintah negara yang terkena kelaparan karena cadangan makanan sudah berkurang bahkan habis.
F. Cara Mencegah terjadiya Kelaparan
Belakangan ini akibat pemanasan global, menyebabkan perubahan musim yang sangat ekstrim dan cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan kekeringan, banjir dan lain-lain yang menyebabkan banyak pertanian yang gagal panen, menyebabkan harga kebutuhan pokok menjadi mahal seperti: beras, cabe, minyak goreng, dampak yang besar adalah rakyat miskin yang sulit membeli kebutuhan pokok yang sangat mahal yang menyebabkan orang miskin kelaparan, cara kita adalah:
1. Bila kita makan sebaiknya jangan menyisakan makanan, kalian tahu tidak untuk membuat nasi petani harus bekerja keras apalagi sekarang ini yang musim tidak tentu, dan di luar sana juga banyak orang yang membutuhkan makanan, oleh karena itu kita harus mulai dari diri sendiri.
2. Jangan mengutamakan bahan makanan pokok dari nasi saja, karena kebanyakan orang Indonsia nasi adalah bahan makanan utama padahal masih banyak bahan makanan pokok pengganti nasi seperti: gandum, sagu dan lainya, namun sekarang orang makan sagu, ketela disebut orang miskin padahal di daerah tertentu sagu dan ketela adalah bahan makanan pokok.
3. Bagi para petani sebaiknya jangan menggunakan terlalu banyak bahan kimia karena dampakya tidak sekarang tapi nanti, ini saja kita sudah mengalami penurunan hasil pertanian karena lingkungan yang rusak oloeh bahan kimia.
4. Dukung program pemerintah yang mengganti obat-obatan pertanian kimian dengan pupuk alami walaupun pertama hasinya sedikit namun nanti kita akan melihat hasilnya nanti.
Sumber : http://animas.blog.fisip.uns.ac.id/category/sos-kependudukan/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/130891326/lainlain/PERTUMBUHAN+PENDUDUK+DAN+MASALAH+LINGKUNGAN+HIDUP.pdf
http://ulfahdafauphe.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kelaparan.html
0 komentar:
Posting Komentar